4 Model Pembelajaran dalam Kurikulum K13

Gambar : http://balaiedukasi.blogspot.co.id
Dalam proses pembelajaran formal di sekolah, ada banyak faktor penentu keberhasilan pembelajaran. Faktor-faktor tersebut seperti karakter peserta didik, kompetensi guru, lingkungan belajar, model pembelajaran, dan sebagainya.

Kali ini, kami ingin membahas mengenai faktor model pembelajaran. Seiring perubahan kurikulum dari kurikulum KTSP menjadi kurikulum K13, berdampak pula pada penerapan model pembelajaran yang digunakan. Dalam kurikulum K13, para pendidik diharapkan menggunakan Pendekatan SaintifikPada Pendekatan Saintifik ini menaungi beberapa model pembelajaran: Pembelajaran berbasis masalah (PBM), pembelajaran berbasis projek (PBP, Pembelajaran Inquiry, dan Pembelajaran Discovery.



4 Model Pembelajaran dalam Kurikulum K13

Adapun 4 (empat) model pembelajaran dalam Kurikulum K13 sebagai berikut.

Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)

Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) merupakan pembelajaran yang mendasarkan pada masalah nyata sehari-hari  (otentik)  yang  bersifat  terbuka (open-ended) atau kasus aktual. Tujuan PBM untuk mengembangkan  keterampilan berpikir,  keterampilan  menyelesaikan masalah, keterampilan sosial, keterampilan untuk belajar mandiri, dan membangun atau memperoleh pengetahuan baru.

Prinsip-prinsip PBM adalah:
  • Penggunaan masalah nyata (otentik)
  • Berpusat pada peserta didik (student-centered)
  • Guru berperan sebagai fasilitator
  • Kolaborasi antar peserta didik
  • Sesuai  dengan  paham  konstruktivisme (peserta didik untuk secara aktif memperoleh pengetahuannya sendiri)
Tahapan pembelajaran menggunakan PBM:
  1. Fase 1 : Orientasi peserta didik kepada masalah. Dalam Fase 1 kegiatan guru adalah (1) Menjelaskan tujuan pembelajaran. (2) Menjelaskan logistik yg dibutuhkan. (3) Memotivasi peserta didik untuk terlibat aktif dalam pemecahan masalah yang dipilih
  2. Fase 2 : Mengorganisasikan peserta didik. Dalam Fase 2 kegiatan guru adalah Membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut
  3. Fase 3 : Membimbing penyelidikan individu dan kelompok. Dalam Fase 3 kegiatan guru adalah (1) Mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai. (2) Melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah
  4. Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Dalam Fase 4 kegiatan guru adalah membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, model dan berbagi tugas dengan teman
  5. Fase 5 : Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Dalam Fase 5 kegiatan guru adalah mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari /meminta kelompok presentasi hasil kerja.

Pembelajaran Berbasis Projek (PBP)

Pembelajaran Berbasis Projek (PBP) adalah kegiatan pembelajaran yang menggunakan projek/kegiatan sebagai proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Adapun tujuan PBP adalah :

  • Memperoleh pengetahuan & ketrampilan baru dalam pembelajaran
  • Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan   masalah projek.
  • Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah projek yang kompleks dengan hasil produk nyata berupa barang atau jasa.
  • Mengembangkan  dan  meningkatkan  keterampilan  peserta  didik dalam mengelola sumber/bahan/alat untuk menyelesaikan tugas/projek.
  • Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada PBP yang bersifat kelompok.
Prinsip-prinsip PBP adalah :

  • Berpusat pada peserta didik dalam tugas-tugas projek.
  • Tugas projek menekankan kegiatan  penelitian  berdasarkan tema atau topik pembelajaran.
  • Tema/topik tersebut dikembangkan dari suatu KD tertentu atau gabungan beberapa KD dalam suatu mata pelajaran, atau gabungan beberapa KD antarmata pelajaran.
  • Penyelidikan/eksperimen dilakukan secara otentik dan menghasilkan produk nyata yang disusun dalam bentuk produk (laporan atau hasil karya).
  • Pembelajaran dirancang dalam pertemuan tatap muka dan tugas mandiri dalam fasilitasi dan monitoring oleh guru.
Langkah-langkah PBP:
  1. Penentuan
  2. Projek
  3. Perancangan langkah-langkah penyelesaian projek
  4. Penyusunan Jadwal Pelaksanaan Projek
  5. Penyelesaian projek dengan fasilitasi dan monitoring guru
  6. Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil projek

Pembelajaran Inquiry

Pembelajaran Inkuiri (PI) merupakan proses pembelajaran yang didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. Pembelajaran adalah proses memfasilitasi kegiatan penemuan  (inquiry) agar peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui penemuannya sendiri (bukan hasil mengingat sejumlah fakta). Karakteristik dari Pembelajaran Inkuiri:

  • Menekankan kepada proses mencari dan menemukan.
  • Pengetahuan dibangun oleh peserta didik melalui proses pencarian.
  • Peran guru sebagai fasilitator dan pembimbing peserta  didik  dalam belajar.
  • Menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk merumuskan kesimpulan.

Langkah-langkah pembelajaran Inquiry:
  1. Orientasi masalah.
  2. Merumuskan masalah.
  3. Merumuskan hipotesis / dugaan sementara.
  4. Mengumpulkan data.
  5. Menguji hipotesis.
  6. Merumuskan kesimpulan

Pembelajaran Discovery

Pembelajaran Menemukan (Discovery Learning) adalah pembelajaran untuk menemukan konsep, makna, dan hubungan kausal melalui pengorganisasian pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik. 3 ciri utama belajar menemukan yaitu:   (1) mengeksplorasi   dan memecahkan masalah untuk menciptakan, menggabungkan dan menggeneralisasi pengetahuan; (2) berpusat pada peserta didik; (3) kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah ada.

Karakteristik dari pembelajaran menemukan adalah: 1) Peran guru sebagai pembimbing. 2) Peserta didik belajar secara aktif sebagai seorang ilmuwan. 3) Bahan ajar disajikan dalam bentuk informasi dan peserta didik melakukan kegiatan menghimpun, membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, serta membuat kesimpulan.

Langkah-langkah Pembelajaran Discovery:
  1. Stimulation / Pemberian rangsangan.
  2. Problem Statement / Identifikasi Masalah
  3. Data Collection  Pengumpulan data.
  4. Data Processing / pengolahan data.
  5. Validation / Pembuktian.
  6. Generalization / Menarik kesimpulan.

Begitulah sedikit informasi tentang model-model pembelajaran dalam K13 yang bisa kami bagikan. Bila ada kekurangan mohon sarannya untuk perbaikan. Semoga informasi ini bermanfaat. Ikuti informasi/artikel terbaru melalui fanspage facebook kami di Supervba.
Saria Bakti

Seorang Blogger sejak 2015. Senang berbagi informasi yang dapat meningkatkan Imunitas Tubuh.

إرسال تعليق

أحدث أقدم